Total Tayangan Halaman

Kamis, 18 Agustus 2011

OBJEK STUDI GEOGRAFI

Agus Purwanto

Kajian yang dibahas dalam Ojek Geografi meliputi:


1.
Permukaan bumi dan segenap proses yang berlangsung di atasnya
2
Pengorganisasian wilayah di muka bumi, daratan, perairan maupun udara
3
Tafsiran bentang alamdan betang sosial, termasuk budaya, perkotaan dan pedesaan
4
Hubungan manusia dengan lingkungan yang berbeda-beda, baik yang merupakan hasil budaya maupun teknologi
5
Interaksi manusia dengan proses-proses yang ada di muka bumi, yang prinsipnya merupakan pendekatan geografi.


Objek kajian tersebut terbagi menjadi dua


1
Objek Material
Meliputi letak dan gejala atau fenomena yang terdapat di geosfer. Objek material meliputi


a.       Litosfer, merupakan lapisan luar bumi
b.      Atmosfer, lapisan udara
c.       Hidrosfer,  lapisan air yang terdapat di lautan, sungai, danau, dan air tanah
d.      Biosfer, lapisan tempat hidup meliputi atas hewan, tumbuhan, dan manusia sebagai komunitas dan bukan indifidu
e.      Pedosfer, lapisan tanah









2
Objek Formal
Objek formal, merupakan cara panang dan cara berpikir terhadap objek material dari sudut pandang geografi daru segi keruangan, kelingkungan, kompleks wilayah dan waktu.
Meliputi letak dan gejala atau fenomena yang terdapat di geosfer. Objek material meliputi


a.
Sudut Pandang Keruangan
Merupakan sudut pandang ditinjau dari segi nilai suatu tempat dari berbagai kepentingan , dengan demikian kita mampu melajari tentang letak, jarak, keterjangkauan (aksesibilitas),dsb.


b.
Sudut Pandang Kelingkungan
Diterapkan dengan cara mempelajari suatu tempat dalam kaitanya dengan keadaan suatu tempat beserta komponen-komponen di dalamnya pada satu kesatuan. Komponen tersebut meliputi komponen abiotik dan komponen biotic.


c.
Sudut Pandang Kewilayahan
Mempelajari kesamaan dan perbedaaan antar wilayah dengan cirri-ciri khas. Melalui sudut pandang ini maka dikenal perwilayahan ; seperti kawasan gurun yang memiliki ciri2 serupa dalam komponen atmosfer.


d.
Sudut Pandang Waktu
Mempelajari dari segi perkembangan  dari period eke periode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Contoh perkembangan atau perubahan wilayah dari tahun ke tahun, perubahan garis pantai dari waktu kewaktu.

Fungsi Mempelajari  Geografi

1.
Mengembangkan pengetahuan tentang pola-pola keruangan dan proses yang berkaitan

2.
Mengembangkan Ketrampilan dasar Geografi dalam memperoleh  informasi, mengkomunikasikan, dan menerapkan pengetahuan geografi

3.
Menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sumber daya, serta toleransi terhadap keragaman sosial budaya masyarakat


Tujuan belajar Geografi


1.
Pengetahuan
a.        Mengembangkan konsep dasar geografi  yang berkaitan dengan pola-pola keruanga dan proses-proses,
b.       Mengembangkan konsep dasar geografi  yang berhubungan dengan lingkungan  sekitar dan wilayah Negara atau dunia
c.        Mengembangkan sumber daya alam , peluang, dan keterbatasannya untu dimanfaatkan.
Ketrampilan
a.       Mengembangkan ketrampilan analisis, sintesis, kescenderungan, dan hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala geografi
b.      Mengembangkan ketrampilan mengumpulkan dan mencatat informasi yang berkaitan dengan aspek-aspek keruangan
c.       Mengembangkan ketrampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan
Sikap
a.       Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar
b.      Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa
c.       Mengembangkan sikap melindungi dan tanggungjawab terhadap kualitas lingkungan hidup
d.      Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial budaya
e.      Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya.







  

Senin, 15 Agustus 2011

PERKEMBANGAN SENI DI INDONESIA

Agus Purwanto

Seni Rupa Prasejarah Indonesia
Jaman prasejarah (Prehistory) sebagai tanda ketika manusia belum mengenal tulisan sehingga pada era ini belum ditemukan sumber – sumber atau dokumen–dokumen tertulis mengenai kehidupan manusia. Latar belakang kebudayaannya berasal dari kebudayaan Indonesia asli yang disebarkan oleh bangsa Melayu Tua dan Melayu Muda. Agama asli pada waktu itu animisme dan dinamisme yang melahirkan bentuk kesenian sebagai media upacara (bersifat simbolisme)
A.      Jaman prasejarah Indonesia terbagi atas: Jaman Batu dan Jaman Logam
1.                    Seni Rupa Jaman BatuJaman batu terbagi lagi menjadi: jaman batu tua (Palaeolithikum), jaman batu menengah (Mesolithikum), Jaman batu muda (Neolithikum), kemudian berkembang kesenian dari batu di jaman logam disebut jaman megalithikum (Batu Besar). Peninggalan – peninggalannya yaitu:
a.       Seni Bangunan. Manusia phaleolithikum belum meiliki tempat tinggal tetap, mereka hidup mengembara (nomaden) dan berburu atau mengumpulkan makanan (food gathering) tanda – tanda adanya karya seni rupa dimulai dari jaman Mesolithikum. Mereka sudah memiliki tempat tinggal di goa – goa. Seperti goa yang ditemukan di di Sulawesi Selatan dan Irian Jaya. Juga berupa rumah – rumah panggung di tepi pantai, dengan bukti – bukti seperti yang ditemukan di pantai Sumatera Timur berupa bukit – bukit kerang (Klokkenmodinger) sebagai sisa – sisa sampah dapur para nelayan. Selanjutnya jaman Neolithikum, manusia sudah bisa bercocok tanah dan berternak (food producting) serta bertempat tinggal tinggal di rumah – rumah kayu / bamboo. Pada jaman megalithikum banyak menghasilkan bangunan – bangunan dari batu yang berukuran besar untuk keperluan upacara agama, seperti punden, dolmen, sarkofaq, meja batu dll
b.      Seni Patung. Seni patung berkembang pada jaman Neolithikum, berupa patung – patung nenek moyang dan patung penolak bala, bergaya non realistis, terbuat dari kayu atau batu. Kemudian jaman megalithikum banyak ditemukan patung – patung berukuran besar bergaya statis monumental dan dinamis piktural
c.       Seni Lukis.Dari jaman Mesolithikum ditemukan lukisan – lukisan yang dibuat pada dinding gua seperti lukisan goa di Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Irian Jaya. Tujuan lukisan untuk keperluan magis dan ritual, seperti adegang perburuan binatang lambang nenek moyang dan cap jari. Kemudian pada jaman neolithikum dan megalithikum, lukisan diterapkan pada bangunan – bangunan dan benda – benda kerajinan sebagai hiasan ornamentik (motif geometris atau motif perlambang)

2.       Seni Rupa Jaman Logam. Jaman logam di Indonesia dikenal sebagai jaman perunggu, Karena banyak ditemukan benda – benda kerajinan dari bahan perunggu seperti ganderang, kapak, bejana, patung dan perhiasan, karya seni tersebut dibuat dengan teknik mengecor (mencetak) yang dikenal dengan 2 teknik mencetak:
a.       Bivalve, ialah teknik mengecor yang bisaa di ualng berulang
b.      Acire Perdue, ialah teknim mengecor yang hany satu kali pakai (tidak bisa diulang)

B.      Seni Rupa Indonesia Hindu
Kebudayaan Hindu berasal dari India yang menyebar di Indonesia sekitar abad pertama Masehi melalui kegiatan perdagangan, agama dan politik. Pusat perkembangannya di Jawa, Bali dan Sumatra yang kemudian bercampur (akulturasi) dengan kebudayaan asli Indonesia (kebudayaan istana dan feodal). Prose akulturasi kebudayan India dan Indonesia berlangsung secara bertahap dalam kurun waktu yang lama, yaitu dengan proses:
a.       Proses peniruan (imitasi)
b.      Proses Penyesuaian (adaptasi)
c.       Proses Penguasaan (kreasi)
1.       Ciri – Ciri Seni rupa Indonesia Hindu
a.       Bersifat feodal, yaitu kesenian berpusat di istana sebagai media pengabdian Raja (kultus Raja)
b.      Bersifat Sakral, yaitu kesenian sebagai media upacara agama.
c.       Bersifat Konvensional, yaitu kesenian yang bertolak pada suatu pedoman pada sumber hukum agama (Silfasastra)
d.      Hasil akulturasi kebudayaan India dengan Iindonesia
2.       Karya Seni Rupa Indonesia Hindu
A)     Seni Bangunan:
1.       Bangunan Candi. Candi berasala dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Dugra). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati, selain itu candi pula berfungsi sebagai:
a.       Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh candi Borobudur
b.      Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contohnya candi Bajang Ratu
c.       Candi Balai Kambang / Tirta: didirikan didekat / ditengah kolam, contoh candi Belahan
d.      Candi Pertapaan: didirikan di lereng – lereng tempat Raja bertapa, contohnya candi Jalatunda
e.      Candi Vihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi contohnya candi Sari
Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian :
a.       Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi empat, bujur sangkar atau segi 20)
b.      Tubuh candi. Terdapat kamar – kamar tempat arca atau patung
c.       Atap candi: berbentuk limasan, bermahkota stupa, lingga, ratna
Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua sistem dalam pengelompokan candi, yaitu:
a.       Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada di tengah – tengah anak – anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang dan prambanan
b.      Sistem membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia ) yaitu induk candi berada di belakang anak – anak candi, contohnya candi penataran
2.       Bangunan pura. Pura adalah bangunan tempat Dewa atau arwah leluhur yang banyak didirikan di Bali. Pura merupakan komplek bangunan yang disusun terdiri dari tiga halaman pengaruh dari candi penataran yaitu:
a.       Halaman depan terdapat balai pertemuan
b.      Halaman tengah terdapat balai saji
c.       Halaman belakang terdapat; meru, padmasana, dan rumah Dewa
Seluruh bangunan dikelilingi dinding keliling dengan pintu gerbangnya adayang berpintu / bertutup (kori agung) ada yang terbuka ( candi bentar)
Ø  Pura agung, didirikan di komplek istana
Ø  Pura gunung, didirikan di lereng gunung tempat bersemedhi
Ø  Pura subak, didirikan di daerah pesawahan
Ø  Pura laut, didirikan di tepi pantai

3.       Bangunan Puri. Puri adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pusat keagamaan. Bangunan – bangunan yang terdapat di komplek puri antara lain: Tempat kepala keluarga (Semanggen), tempat upacara meratakan gigi (Balain Munde) dsb

B)       Seni patung Hindu Budha
Patung dalam agama Hindu merupakan hasil perwujudan dari Raja dengan Dewa penitisnya. Orang Hindu percaya adanya Trimurti: Dewa Brahma Wisnu dan Siwa. Untuk membedakan mereka setiap patung diberi atribut keDewaan (laksana/ciri), misalnya patung Brahma laksananya berkepala empat, bertangan empat dan kendaraanhya (wahana) hangsa). Sedangkan pada patung wisnu laksananya adalah para mahkotanya terdapat bulan sabit, dan tengkorak, kendaraannya lembu, (nadi) dsb
Dalam agama Budha bisaa dipatungkan adalah sang Budha, Dhyani Budha, Dhyani Bodhidattwa dan Dewi Tara. Setiap patung Budha memiliki tanda – tanda kesucian, yaitu:
Ø  Rambut ikal dan berjenggot (ashnisha)
Ø  Diantara keningnya terdapat titik (urna)
Ø  Telinganya panjang (lamba-karnapasa)
Ø  Terdapat juga kerutan di leher
Ø  Memakai jubah sanghati

C)     Seni hias Hindu Budha
Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa. Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan, yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk ajaib. Bentuk hiasan candi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:Hiasan Arsitektural ialah hiasan bersifat 3 dimensional yang membentuk struktur bangunan candi, contohnya:
Ø  Hiasan mahkota pada atap candi
Ø  Hisana menara sudut pada setiap candi
Ø  Hiasan motif kala (Banaspati) pada bagian atas pintu
Ø  Hiasan makara, simbar filaster,dll
Hiasan bidang ialah hiasan bersifat dua dimensional yang terdapat pada dinding / bidang candi, contohnya
Ø  Hiasan dengan cerita, candi Hindu ialah Mahabarata dan Ramayana: sedangkan pada candi Budha adalah Jataka, Lalitapistara
Ø  Hiasan flora dan fauna
Ø  Hiasan pola geometris
Ø  Hiasan makhluk khayangan


Sabtu, 13 Agustus 2011

Pembahasan Soal Tentang Peta

Agus Purwanto
Soal latihan ini mohon dipelajari khususnya XII IPS. Kalian bisa baca terlebih dahulu sebelum kita bahas dipertemuan berikutnya tanggal 15/08/2011, hari Senin..!!! Pastinya tetap akan ada penghargaan jika kalian mengerjakan dengan benar...!!!
Selamat mencoba sambil menunggu buka puasa..!!!


Pilihlah salah satu jawaban yang anda pikir paling benar!.
1.      Ilmu Pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta disebut….
  1. Geografi
  2. Geomorfologi
  3. Geologi
  4. Kartografi
  5. Geodesi
2.      Secara umum symbol peta dapat dibedakan menjadi…….
  1. titik. garis, dan dot
  2. dot, garis dan kuantitatif
  3. titik, kuantitatif dan kualitatif
  4. titik, garis dan luasan
  5. luasan, garis dan kualitatif
3.      Tanda konvensional yang umumnya dipakai untuk mewakili keadaan yang sesunngguhnya kedalam peta disebut….
  1. judul peta
  2. skala peta
  3. indeks peta
  4. symbol peta
  5. legenda peta
4.      Untuk menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah sekitar yang lebih luas digunakan…..
  1. mata angin
  2. inset peta
  3. skala peta
  4. symbol peta
  5. proyeksi peta
5.      Jarak antara Solo-Yogyakarta adalah 65 km. Dengan skala
1 : 2.500.000,  berapa jarak Solo-Yogyakarta pada peta?
  1. 2,6 cm
  2. 3,8 cm
  3. 26  cm
  4. 38  cm
  5. 260 cm
6.      Jarak antara Solo-Yogyakarta adalah 65 km. Dengan skala
1 : 2.500.000,  berapa jarak Solo-Yogyakarta pada peta?
  1. 2,6 cm
  2. 3,8 cm
  3. 26  cm
  4. 38  cm
  5. 260 cm
7.      Jika skala grafis diatas diubah menjadi skala angka adalah….
  1. 1 : 2.500
  2. 1 : 25.000
  3. 1 : 250.000
  4. 1 : 2.500.000
  5. 1 : 25.000.000
8.      Jarak kota X – Y  pada peta adalah 5 cm, sedangkan jarak sebenarnya di lapangan antara X – Y adalah 60 km, maka skala peta tersebut adalah…
  1. 1 : 1.000.000
  2. 1 : 1.200.000
  3. 1 : 2.200.000
  4. 1 : 3.000.000
  5. 1 : 5.000.000

9.      Bonar tinggal di Kota Pontianak, bermaksud pergi ke kota lain sejauh 1030’, maka jarak sebenarnya adalah….
  1. 25,13 km
  2. 37,50 km
  3. 111,1 km
  4. 16,6   km
  5. 166,6 km
10.  Jenis peta yang di pergunakan untuk membantu dalam proses pembuatan sertifikat tanah oleh BPN adalah…
  1. Peta tata guna lahan
  2. Peta geologi
  3. Peta topografi
  4. Peta administrasi
  5. Peta kadaster

Selasa, 09 Agustus 2011

Seklumit Tentang Budaya

Agus Purwanto


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Unsur-unsur Budaya

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
·                   Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o   alat-alat teknologi
o   sistem ekonomi
o   keluarga
o   kekuasaan politik

·       Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o   sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o   organisasi ekonomi
o   alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
o   organisasi kekuatan (politik)
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:

a. Sistem religi yang meliputi:
  • sistem kepercayaan
  • sistem nilai dan pandangan hidup
  • komunikasi keagamaan
  • upacara keagamaan
b. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
  • kekerabatan
  • asosiasi dan perkumpulan
  • sistem kenegaraan
  • sistem kesatuan hidup
  • perkumpulan
c. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
  • flora dan fauna
  • waktu, ruang dan bilangan
  • tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
d. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
  • lisan
  • tulisan
e. Kesenian yang meliputi:
  • seni patung/pahat
  • relief
  • lukis dan gambar
  • rias
  • vokal
  • musik
  • bangunan
  • kesusastraan
  • drama
f. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
  • berburu dan mengumpulkan makanan
  • bercocok tanam
  • peternakan
  • perikanan
  • perdagangan
g. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
  • produksi, distribusi, transportasi
  • peralatan komunikasi
  • peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
  • pakaian dan perhiasan
  • tempat berlindung dan perumahan
  • senjata
Wujud kebudayaan
Dari uraian yang telah Anda baca di atas mengenai tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal sebenarnya wujudnya bagaimana? Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

a. Wujud gagasan
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.
Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.

b. Wujud perilaku (aktivitas)
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain.
Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.

c. Wujud benda hasil budaya
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain.

Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh: salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi maka wujud budaya sistem religi adalah sebagai berikut:

1.
gagasan
:
konsep tentang dewa-dewa, roh.
2.
Perilaku
:
upacara keagamaan yang dilakukan oleh salah satu
bangsa dengan konsep kepercayaan tersebut, misalnya
pemujaan terhadap roh nenek moyang pada masyarakat
Indonesia
3.
benda hasil budaya
:
dapat ditemukan contohnya pada masyarakat prasejarah
di Indonesia berupa menhir, patung perwujudan nenek
moyang.

BUDAYA DAN PERADABAN, APA BEDANYA ?

Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.

Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Tiap-tiap masyarakat atau bangsa di manapun selalu berkebudayaan, akan tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban yang tinggi.

Kebudayaan merupakan keseluruhan dari hasil budidaya manusia baik cipta, karsa dan rasa. Kebudayaan berwujud gagasan/ide, perilaku/aktivitas dan benda-benda. Sedangkan peradaban adalah bagian-bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah dan maju.



Senin, 08 Agustus 2011

Agama dan Kepercayaan

Agus Purwanto

AGAMA  DAN  KEPERCAYAAN  MASYARAKAT

1. PENGERTIAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN
Agama
Berasal dari bahasa sansekerta artinya menunjukkan kepercayaan manusia berdasarkan wahyu dari Tuhan. Secara etimologis berasal dari suku kata A-Gam-A berarti tidak pergi atau tetap atau kekal jadi agama dapat diartikan  pedoman hidup yang kekal. Menurut Kitab Sunarigama, berasal dari kata A-Ga-Ma  berarti ajaran tentang hal-hal yang sifatnya misteri. Menurut KBBI agama adalah ajaran atau system yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan YME serta kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya.

Kepercayaan atau Religi
Berasal dari bahasa Latin Religere/religare artinya berhati-hati dan berpegang teguh pada aturan-aturan dasar. Jadi kepercayaan atau religi berarti kecenderungan batin (rohani) manusia yang terikat dengan hal-hal yang gaib, suci(kekuatan alam), dan tabu.

2. AGAMA BUMI DAN AGAMA WAHYU

AGAMA BUMI
Agama bumi = agama wad’i = agama budaya yaitu agama duniawi yang merupakan hasil ciptaan akal dan perilaku manusia. Misalnya berbagai kepercayaan masyarakat

AGAMA WAHYU
Agama Wahyu = agama Samawi yaitu agama yang bersumber dari wahyu Tuhan misalnya Islam, Kristen, katolik dan Yahudi.
Perbedaan Agama Bumi dan agama Wahyu

AGAMA WAHYU

AGAMA BUMI

Konsep Ketuhanan :Monotheis

Disampaikan : rasul atau utusan Tuhan


Mempunyai Kitab Suci

Tidak terpengaruh oleh perubahan masyaraklat

Kebenaran ajaran dasarnya tahan uji dan kritik

Sistem berpikirnya tidak sama dengan system berpikir masyarakat penganutnya

Konsep Ketuhanan : Atheis

Disampaikan: manusia (hasil pikiran dan perilaku MAnusia)

Tidak memiliki Kitab Suci

Sangat terpengaruh oleh perkembangan dan perubahan masyarakat

Kebenaran ajaran dasarnya tidak tahan kritik terhadap akal manusia

Sistem berpikirnya sama dengan system berpikir masyarakat penganutnya






Jenis Agama dan Kepercayaan

1. Animisme
Berasal dari bahasa latin anima yang artinya roh. Adalah kepercayaan dimana disekeliling alam tempat tinggal manusia banyak terdapat roh gaib. Agar diperoleh hubungan harmonis dengan roh gaib, manusia mengadakan berbagai upacara keagamaan :pemujaan, sesajen, dll

2.  Dinamisme
dari bahasa Latin Dinamos artinya tenaga atau kekuatan yaitu kepercayaan bahwa disekeliling alam manusia terdapat berbagai tenaga yang memiliki kekuatan gaib yang sakti, Kekuatan gaib berasal dari berbagai gejala alam, misalnya matahari, bulan, air, api, angin. Kekuatan gaib juga berasal dari roh manusia atau binatang yang sudah mati, istilah lain dari kepercayaan ini adalah animalisme Kepercayaan ini juga menganggap segala sesuatu mempunyai kekuatan yang dapat mempengauhi keberhasilan dan kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup misalnya kepercayaan adanya kekuatan gaib pada benda tertentu seperti akik atau keris, kepercayaan ini disebut Fethisiisme

3.  Politheisme
Berasal dari bahasa latin poly artinya banyak dan theos artinya Tuhan. Jadi Politheisme adalah kepercayaan yang menganggap Tuhan atau dewa itu banyak



4.  Sinkretisme
Adalah perpaduan beberapa kegiatan, istilah keagamaan, tatacara upacara, atau perlengkapan upacara dari beberapapaham atau aliran yang berbeda. Misalnya: Islam Kejawen adalah perpaduan dari nilai keagamaan kejawen tradisisonal (hindu) dengan Islam.

5.   Monotheisme
Adalah agama atau kepercayaan kepada satu Tuhan (misalnya agama Wahyu).

3. AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI INDONESIA

1. Lima Agama Besar

a.  Hindu
Agama yang paling tua di Indonesia. Berkembang sejak kerajaan Kutai, Kediri, Singasari, Majapahit, PAjang. Sekarang banyak terdpat di Bali, NTB, Empat upacara umat Hindu:

1)  Bhakti marga: upacara adat, merawat tempat suci, pasrah pada Tuhan
2)  Karma Marga : cara bertingkah laku, beragama dengan taat, giat bekerja
3)  Jnana Marga: cara bijak dan pandai; mempelajari KS,
4) Yoga Marga ( mendisiplinkan diri secara rohani): pengendalian hawa nafsu,  mengekang diri dari kenikmatan duniawi, mengucap mantra.
     Hari raya: Nyepi, Galungan

b.   Budha
Tanda kebesaran agama Budha di Indonesia adalah Candi Borobudur di JAwa Tengah. Ajaran Budha mendorong ummatnya mengembangkan empat jiwa positif yaitu:
1)     mengasihi semua makhluk yang mempunyai perasaaan dengan sepenuh hati (Metta)
2)      bersuka cita dalam kebahagiaan makhluk lain dan tidak mendengkinya (mudita)
3)      berbagi penderitaan dengan makhluk lain ( KAruna)
4)      tetap damai dan bebas ( upekha)
        Hari raya Budha : Waisyak

c.   Islam
Merupakan agama mayoritas di Indonesia, Islam di masyarakat Jawa oleh Clifford Geertz dibedakan menjadi 3 golongan:
1)   Islam Santri : golongan islam taat
2)   Islam abangan : Golongan Islam yang yang hanya menggunakan Islam sebagai
      kedok/topeng aslinya golongan ini tidak memahami Islam dengan baik. Mereka
      masih banyak yang memiliki kepercayaan lama
3)   Islam Priyayi : Golongan islam yang terdiri dari kaum bangsawan, keluarga istana,
      pejabat pemerintah dan kaum terpelajar. Golongan ini menjadi Islam karena Politik,
      kedudukan atau jabatan

d.  Kristen
Agama terbesar ke dua setelah Islam.

e.  Katholik : agama terbesar ketiga setelah Islam dan Kristen banyak dianut oleh
      masyarakat di Papua, NTT, maluku, dan kota-kota besar di Indonesia

2. Kepercayaan-kepercayaan Masyarakat

Beberapa daerah di Indonesia memiliki kepercayaan yang berbeda-beda antara lain:

a.  Kalimantan Tengah
Kepercayaan masyarakat Kalimantan Tengah adalah Kaharingan, yang artinya kehidupan. Mereka percaya kepada Ranying Hatalla yaitu Tuhannya yang menciptakan kehidupan dan mengatur segala sesuatu menuju kesempurnaan kekal abadi.
Dalam Kaharingan dipercaya bahwa alam semesta dibedakan menjadi 3 bagian yaitu alam bawah (pantai Danum Kalunen), Alam Atas, bagian langit ketujuh

b.  Nias (Sumatera Utara)
Suku Nias memiliki kepercayaan yang disebut pelebegu, istilah yang diberikan oleh para pendatang yang berarti penyembah roh. Menurut kepercayaan ini manusia memiliki dua macam tubuh yaitu tubuh kasar (boto) dan tubuh halus. Tubuh Halus dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu moso (nafas) dan lumo-lumo (bayangan)

c.   Jawa
Masyarakat jawa (jawa tengan dan JAtim)  banyak menganut tradisi kebatinan dan kejawen.

d.  Mentawai
Berada dipedalaman  Siberut. Masyarakatnya percaya bahwa setiap benda, manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki jiwa. Kekuatan gaib yang ada di setiap benda disebut BAJOU.

e.  BATAK
Masyarakat batak memiliki kepercayaan animisme. Mereka memiliki kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Mereka percaya terhadap Roh. Roh orang mati disebut sebagai Begu. Roh orang yang masih hidup adalah Tondi,  Dan orang yang memiliki keistimewaan tertentu disebut sebagai Sahala.

f.   Baduy
Orang Baduy percaya kepada Tuhan yang disebut Batara Tunggal. Segala kehidupan social dan kebiasaan mereka diuraikan dalam pikukuh yaitu seperangkat aturan perilaku yang diturunkan oleh leluhur. Pelanggar pikukuh harus mengikuti pembersihan  dan kemudian dibuang dari baduy dalam (kampong tangtu) ke daerah luar (kampong dangka)

g.  Tengger
Orang Tengger beragama Hindu yang lebih dekat ke Kejawen.

h.   Asmat
Orang Asmat percaya terhadap roh leluhur.

4. PERILAKU KEAGAMAAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

1. Perilaku keagamaan Positif:

a. ketekunan dalam menjalankan ajaran agama sehingga sesorang selalu berperilaku baik, dan menciptakan kerukunan, persatuan dan kesatuan, integrasi nasional

b. sikap fanatik yang bijak dan terkendali terhadap ajaran agama akan meningkatkan solidaritas dii antara pemeluknya. Akibatnya muncul persaudaraan, kesetiakawanan, gotong royong tanpa pandang kelas social, dan perbedaan bangsa

2.  Perilaku Keagamaan Negatif

a.  Fanatisme berlebihan dapat menimbulkan perpecahan dan memicu timbulnya konflik destruktif. Perilaku ini menimbulkan intoleransi, tidak menghargai dan memberi kesempatan orang lain menjalankan ajaran agamanya

b. Kesombongan religius berlebihan, sikap memandang agamanya yang paling benar serta meremehkan dan merendahkan agama lain.  Perilaku ini dapat memicu pemaksaan kehendak/ajaran agama dengan cara kekerasan dan anarkis

5. FUNGSI AGAMA
    1.  Fungsi edukatif : agama bertugas mengajar dan membimbing  masyarakat. Agama
         menyampaikan ajaran-ajaran melalui upacara keagamaan, dakwah dan kotbah,
         meditasi, pendalaman rohani dll.
    2. Fungsi Penyelamatan : Agama memberikan anjuran dan perintah untuk selalu
        berbuat kebaikan agar manusia dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan
    3. Fungsi pengawasan Sosial : Agama menyeleksi kaidah-kaidah susila yang ada.
        Kaidah yang baik dikukuhkan sebagai norma dan kaidah yang buruk sebagai
        larangan atau tabu. Fungsi pengawasan diperkuat dengan adanya sanksi bagi
        manusia yang melanggar  kaidah tersebut.
    4. Memupuk persaudaraan : Setiap agama menganjurkan agar umat manusia saling
        mencintai dan menghindari permusuhan. Dengan adanya rasa saling memupuk
        persaudaraan, cita-cita persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud.

6. FUNGSI AGAMA DAN KEPERCAYAAN DALAM PROSES INTEGRASI BANGSA
    1. mengatur perilaku manusia melalui anjuran dan larangan sehingga menusia
        senantiasa berperilaku benar
    2. mengendalikan kehidupan masyarakat melalui konsep dosa(ganjaran terhadap
        perilaku salah dalam suatu ajaran agama)
    3. memelihara solidaritas social baik intern maupun ekstern. Solidaritas intern :
        persatuan di antara sesame umat agama. Solidaritas ekstern : persatuan antar umat
        beragama yang berbeda. Solidaritas dapat dipupuk melalui penanaman sikap saling
        mencintai sesama manusia, sikap saling toleransi dan menghormati.
     4. ajaran agama menenteramkan batin manusia. Akibatnya masyarakat dapat berpikir
         secara jernih dalam menghadapi berbagai persoalan hidup sehingga terhindar dari
         perilaku anarkis yang dapat mengancam integrasi bangsa.